1.
Tinjauan
Tentang Rasa Ingin Tahu
a. Konsep Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu merupakan salah satu dari nilai 18
karakter bangsa yang terkandung dalam pendidikan karakter yang di dalamnya terdapat
pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti atau pendidikan moral yang tujuannya
untuk mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan
baik-buruk, memelihara nilai-nilai yang baik, dan menerapkan nilai-nilai baik
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Rasa ingin tahu (Mustari, 2011: 103)
adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluar dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, atau didengar. Hal serupa
juga dikemukakan oleh Muchlis & Hariyanto (2012: 119) bahwa “rasa ingin
tahu adalah keinginan untuk meyelidiki, dan mencari pemahaman terhadap rahasia
alam atau peristiwa sosial yang terjadi”. Rasa ingin tahu merupakan bagian penting dari proses
pembelajaran karena rasa ingin tahu mendorong terwujudnya kebermaknaan dalam
belajar sehingga rasa ingin tahu merupakan jiwa dan hakikat budaya belajar
(Asrori, 2008). Keingintahuan seorang
siswa dapat dicirikan dengan seringnya bertanya dan mencari tahu tentang
sesuatu yang sedang dihadapi. Melalui rasa ingin tahu, seseorang terdorong
untuk mempelajari lebih lanjut tentang pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya
maupun orang lain.
Sekurang-kurangnya ada empat alasan
yang menjadi sebab penting mengapa rasa ingin tahu ini perlu dibangun dan
dikembangkan dalam diri peserta didik antara lain (Kurniawan, 2016: 148) :
1) rasa
ingin tahu membuat pikiran peserta didik menjadi aktif. Tidak ada hal yang
lebih bermanfaat sebagai modal belajar selain pikiran yang aktif. Peserta didik
yang pikirannya aktif akan belajar dengan baik, sebagaimana yang dijelaskan
teori kontruktivisme, dimana peserta didik dalam belajar harus secara aktif
membangun pengetahuannya.
2) Rasa
ingin tahu membuat peserta didik menjadi para pengamat yang aktif. Salah satu
cara belajar yang terbaik adalah dengan mengamati. Banyak ilmu pengetahuan yang
berkembang karena berawal dari sebuah pengamatan, bahkan pengamatan yang
sederhana sekalipun. Rasa ingin tahu membuat peserta didik lebih peka dalam
mengamati berbagai fenomena atau kejadian di sekitarnya. Ini berarti, siswa
akan belajar banyak.
3) Rasa
ingi tahu akan membuka dunia-dunia baru yang menantang dan menarik peserta
didik untuk mempelajarinya lebih dalam. Jika ada banyak hal yang membuat
munculnya rasa ingin tahu pada diri peserta didik, jendela dunia-dunia baru
yang menantang akan terbuka buat mereka, Banyak hal menarik untuk dipelajari di
dunia ini, tetapi seringkali karena rasa ingin tahu yang rendah membuat seorang
peserta didik melewatkan dunia-dunia yang menarik itu dengan entengnya.
4) Rasa
ingin tahu membawa kejutan-kejutan kepuasan dalam diri peserta didik dan
meniadakan rasa bosan untuk belajar. Jika jiwa peserta didik dipenuhi dengan
rasa ingin tahu akan sesuatu, mereka akan dengan segala keinginan dan
kesukarelaan akan mempelajarinya. Setelah memuaskan rasa ingin tahunya, mereka
akan merasakan betapa menyenangkannya hal tersebut. Kejutan-kejutan kepuasan
ini akan meniadakan perasaan bosan belajar.