Selasa, 20 Juni 2017

Masalah Kontemporer

Masalah-masalah kontemporer kewarganegaraan di Indonesia

Di dalam sebuah negara pasti ada pemerintah dan yang diperintah yaitu warga negara. Di negara mana pun pastilah terdapat permasalahan-permasalahan yang terjadi baik itu antar suku, kelompok maupun pemerintah dan masyarakat. Semua itu biasanya tidak lepas dari sebuah kebijakan yang ada dalam sebuah negara tersebut. Kita sering mendengar bahkan melihat negara-negara terbesar di dunia pun memiliki masalah. Sebuah negara itu tidak akan pernah terlepas dari masalah karena apapun yang terjadi di sebuah negara itu menyangkut hidup orang yang banyak dan biasanya karena banyak orang itulah maka banyak sekali permasalahan yang muncul. Sebenarnya dari zaman ke zaman masalah yang muncul adalah masalah yang sama. Permasalahan dimana sampai saat ini belum bisa dipecahkan secara sempurna. Biasanya kita sering menyebut masalah yang sedang terjadi sekarang ini adalah masalah kotemporer dimana kita sedang merasakan masalah tersebut. Di Indonesia banyak sekali masalah-masalah kontemporer yang dialami oleh warga negaranya. Bahkan masalah tersebut merupakan masalah pada zaman dahulu namun sampai saat ini pun masalah tersebut masih saja ada dan belum bisa terselesaikan. Masalah-masalah kontemporer yang ada di Indonesia, yaitu:
1.      Masalah disintegrasi
 Masalah kontemporer kewarganegraan pertama ialah masalah disintegrasi. Dewasa ini kita mengalami masalah disintegrasi nasional. Tampaknya bukan karena sukuisme dan regionalisme yang semakin menguatkan akan tetapi lebih dikarenakan oleh ketidakadilan politik, ekonomi dan sosial. Berbagai konflik dan gerakan-gerakan yang hendak melepaskan diri dari NKRI adalah salah satu indikasi adanya disintegrasi yang terjadi di kalangan masyarakat kita. Contohnya adalah Gerakan Aceh Merdeka dan Gerakan Papua Merdeka. Gerakan-gerakan tersebut menginginkan kemerdekaan sendiri untuk membentuk negara baru, dikarenakan merasa diberlakukan secara tidak adil oleh Pemerintah Indonesia sekarang ini. Bagaimana tidak, warga negara kita yang terdiri dari berbagai suku dan pluralitas lainnya yang tak dapat dipungkiri akan dengan mudah menimbulkan disentegrasi dan bahkan konflik atau perpecahan .
 Di dearah-daerah yang bergejolak seperti papua secara politik, sosial dan ekonomi bersifat marginal. Daerah papua yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah namun semua itu dikuasai oleh pemerintahan pusat, bahkan dalam pengembangan pendidikan dan kesehatan mereka masih belum sepenuhnya tersentuh oleh hal itu. Hal ini yang terkait dengan disintegrasi sosial diaman papua tidak merasa memiliki indonesia. Seharusnya pemerintah harus bisa menjaga agar warga negara yang ada di papua tidak merasa diasingkan. Mereka juga harus diberikan kekuasaan otonom untuk mengatur daerahnya dan memberikan saran dan prasarana bagi warga papua agar mereka bisa merasakan apa yang di dapat oleh warga negara di Indonesia yang ada di pusat.
2.      Masalah kemisikinan
 Masalah kontemporer yang kedua adalah kemisikinan. Indonesia bisa dikatakan negara yang kaya, dengan hutan yang dimiliki dan hasil-hasil bumi yang lain. Namun pada kenyataanya Indonesia merupakan negara miskin. Kemiskinan yang terjadi di Indonesia semakin hari semakin bertambah dikarenakan minimnya perekonomian yang menyebabkan mereka tidak sekolah dan menjadikan mereka sebagai orang yang tidak mempunyai kemampuan sehingga mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Masih banyak sekali warga negara di Indonesia yang tergolong sebagai keluarga miskin hal itu menjadi masalah yang sangat besar karena apa yang ada pada kenyataan bahwa Indonesia kaya akan alamnya namun masih banyak warga yang tinggal di kolong-kolong jembatan dan tidak heran jika kita masih melihat pemandangan  pengemis pinggiran jalan raya, anak-anak kecil yang mengamen di jalan karena tuntutan kebutuhan ekonomi. Kebutuhan yang muncul pun semakin hari semakin meningkat sedangkan pada kenyataanya saat ini sudah tidak seimbang antara kebutuhan masyarakat dengan tingkat ekonomi yang ada.
3.      Kurangnya partisipasi warga negara melalui partai politik
Partai politik merupakan wadah untuk warga negara ikut serta dalam manjalankan kebijakan publik dimana fungsi Partai poltik sendiri adalah sebagai partisipasi politik, komunikasi politik, pengendalian konflik, kontrol politik dan pembuat kebijakan (Cholisin. 2007: 113-115). Kesadaran warga negara akan partai politik harus lebih ditingkatkan karena melalui partai politiklah kita bisa ikut campur dalam pembentukan kebijakan yang ada dan kita bisa mengendalikan isu-isu politik yang tidak sesuai. Warga negara itu harus sadar bahwa dirinya hidup dalam sebuah negara dimana dalam kehidupan bernegara itu adalah kehidupan sosial. Warga negara mempunyai hak positif dalam negara yaitu partisipasi dalam politik. Dengan partisipasi politik inilah warga negara bisa membantu negara dalam memecahkan masalah kontemporer yang terjadi saat ini. Warga negara juga perlu memahami tentang kebijakan publik guna mengatasi masalah kontemporer. Warga negara dituntut untuk ikut aktif dalam pelaksanaan kebijakan di Indonesia karena yang akan merasakan kebijakan itu adalah warga negara maka disinilah peran warga negara untuk mengontrol pemerintahan dengan mengunakan partai politik.            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar